Total Tayangan Halaman

Minggu, 17 Oktober 2010

Manfaat dari Membaca

Membaca adalah kegiatan yang mendatangkan banyak manfaat karena dengan membaca pengetahuan kita akan bertambah.Baik itu pengetahuan yang berhubungan dengan keilmuan maupun hanya sekedar berita atau informasi.Di samping itu menurut para ahli bahwa dengan banyak membaca maka kita akan terlepas dari penyakit otak.

Seorang peneliti dari Henry Ford Health System, Dr. C. Edward Coffey, membuktikan bahwa hanya dengan membaca buku seseorang akan terhindar dari penyakit “Demensia”. Demensia adalah penyakit yang merusak jaringan otak. Apabila terkena demensia, bisa dipastikan seseorang akan sulit terhindar dari kepikunan. Hal ini terjadi karena membaca dapat menciptakan semacam lapisan penyangga yang melindungi dan mengganti perubahan otak.

Riset-riset otak mutakhir telah menemukan manfaat membaca dalam menumbuhkan dendrit, salah satu komponen sel saraf otak atau neuron.Membaca kata-kata baru dapat merangsang otak, karena otak suka akan tantangan dan hal-hal baru. Kegiatan membaca adalah kegiatan yang penuh tantangan dan senantiasa membawa seseorang untuk memasuki wilayah baru.

Diakui atau tidak, banyak orang pintar dan cerdas disebabkan dari rajin membaca. Membaca juga bisa membuat orang lebih dewasa. Dewasa di sini artinya memiliki pola pikir yang tidak lagi kekanak-kanakan. Dengan membaca, orang bisa memandang setiap permasalahan hidup bukan sebagai beban, namun tantangan yang harus diselesaikan. Permasalahan dalam kehidupan tidak dipandang hanya dari satu sisi, tetapi dari berbagai sisi. Orang yang memandang permasalahan hidup dari berbagai sisi biasanya lebih bijaksana dan arif dalam menjalani kehidupan.

Akan tetapi sungguh sangat disayangkan bahwa minat membaca dari masyarakat Indonesia masih rendah. Taufiq Ismail seorang sastrawan Indonesia yang terkenal mengatakan bahwa. “Kita telah menjadi bangsa yang rabun membaca buku dan lumpuh menulis”. Ungkapan ini tentunya punya alasan yang sangat kuat. Dan, benar adanya, persoalan kita adalah minat baca yang rendah. Jika ditawari buku bacaan, tidak sedikit dari kita yang menolak dengan alasan tidak punya waktu untuk membaca. Masyarakat kita lebih menyukai media televisi dari pada buku.

Padahal hal Jordan E. Ayan juga menyebutkan bahwa televisi masih amat ketinggalan dibandingkan dengan buku. Televisi merupakan “media pasif” yang tidak mengajak kita berpartisipasi dalam belajar atau berpikir kreatif.
Namun hal informasi ini tidak sampai kepada kita karena kita kurang membaca.

Sangat berbeda dengan budaya membaca masyarakat Jepang dan negara-negara maju lainnya. Ke mana-mana mereka selalu membawa buku bacaan. Jika ada waktu luang mereka mengisinya dengan membaca. Sehingga tidak mengherankan jika ilmu pengetahuan mereka lebih maju daripada kita. Masyarakat Indonesia lebih senang ngerumpi dan berbudaya lisan. Lebih banyak ngelamun-nya ketimbang melakukan aktivitas membaca.

 
Hal tersebut bisa kita saksikan dari perilaku kita sendiri maupun orang-orang di sekeliling kita. Padahal banyak waktu luang yang bisa kita manfaatkan untuk membaca. Misalnya ketika sedang menunggu keberangkatan pesawat, di halte, terminal, bahkan bagi orang yang tidak memiliki gangguan kesehatan jika membaca di atas kendaraan, bisa memanfaatkan waktunya untuk membaca. Lima menit membaca sudah bisa menambah wawasan pengetahuan kita. Kita bisa membangun motivasi dalam diri kita dengan memperbanyak membaca termasuk membaca biografi orang-orang sukses.


Manfaat-Manfaat dari Membaca :

1. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan

2. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan 

   dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja

3.
Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata

4. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir

5. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan mengingkatkan memori dalam pemahaman

6. Dengan sering membaca seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksana dan kecerdasan para sarjana

7.
Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya, baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya di dalam hidup

8. Keyakinan seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku-buku yang bermanfaat

9. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia,. Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat

10. Seseorang bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis di antara baris demi baris (memahami apa yang tersirat).

Sabtu, 16 Oktober 2010

Pentingnya Bahasa Inggris Di Jaman Sekarang


Mungkin Anda memiliki berbagai alasan untuk tidak meningkatkan kemampuan bahasa Inggris Anda: Anda terlalu sibuk, bahasa Inggris terlalu sulit atau Anda tidak membutuhkan kemampuan bahasa asing yang satu ini.

Bila Anda dapat berbahasa Inggris, maka Anda dapat berbicara dengan lebih dari 1,5 miliar orang di seluruh dunia. Satu di antara empat orang di dunia berbicara paling tidak sedikit bahasa Inggris, dan jumlah yang belajar terus bertambah. Misalnya, di Cina sendiri, jumlah orang yang belajar bahasa Inggris telah melampaui jumlah seluruh penduduk Amerika Serikat. Bila Anda menguasai bahasa Inggris, Anda dapat chatting secara online, menulis surat dan berkeliling dunia – menggunakan satu bahasa asing.



Pentingnya Bahasa Inggris adalah :
1. Menanyakan jalan di 75 negara

Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi atau paling tidak memiliki kedudukan khusus di 75 negara dan digunakan di lebih dari 100 negara. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional untuk bisnis, olahraga, akademik, ilmu pengetahuan, teknologi, periklanan dan diplomatik. Anda tidak perlu memanfaatkan jasa translator bahasa Inggris karena Anda sendiri menguasainya.



2. Membuka jendela dunia lebih lebar

Banyak pula buku berbahasa asing yang hanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Jika Anda dapat membaca bahasa Inggris, Anda akan memiliki pilihan bacaan yang jauh lebih beragam; sama pula halnya dengan film. Nah peran translator bahasa Inggris semakin besar juga.



3. Menaklukkan internet

Anda mungkin berpikir bahwa banyak situs yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Tetapi kenyataannya, 80% informasi elektronik hanya tersedia dalam bahasa Inggris. Sedangkan 20% bagian yang lainnya itu tidak semuanya didominasi oleh bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa asing non-Inggris lain, seperti bahasa Cina, bahasa Jepang, bahasa Perancis dan sebagainya. Jadi bayangkan hanya berapa persen dari seluruh informasi di internet yang tersaji dalam bahasa Indonesia. Anda tidak membutuhkan alat/kamus translator bahasa Inggris.


4. Menjadi ilmuwan

Para peneliti dan ilmuwan di seluruh dunia berkomunikasi satu sama lain dalam bahasa Inggris. Konferensi ilmiah diadakan dalam bahasa Inggris dan hasil-hasil penelitian juga dipublikasikan dalam jurnal berbahasa Inggris. Lebih dari dua pertiga ilmuwan di seluruh dunia membaca dalam bahasa Inggris.


5. Mengejar kesempatan di luar negeri

Ada ribuan program belajar, bekerja dan sukarelawan di seluruh dunia, tetapi hampir seluruhnya hanya ditawarkan kepada mereka yang menguasai bahasa Inggris. Dunia yang penuh dengan kesempatan terbuka bila Anda berbicara bahasa Inggris.

Penyakit Akibat Kegemukan


Kegemukan (obesitas) selain dapat menyebabkan meningkatnya angka kesakitan dan kematian juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus (DM), kanker, sleep apnea, osteoartritis, gout, dislipidemia, batu empedu, dan lain-lain.

Kegemukan (obesitas) selain dapat menyebabkan meningkatnya angka kesakitan dan kematian juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus (DM), kanker, sleep apnea, osteoartritis, gout, dislipidemia, batu empedu, dan lain-lain.

Jika pada masa lalu kegemukan sering diartikan dengan sehat, makmur, subur, dan bahkan dapat meningkatkan prestise (gengsi) seseorang maka pada masa kini, persepsi tersebut telah berubah menjadi momok yang menakutkan bagi kebanyakan orang. 

Kegemukan juga sering menyebabkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari atau kurang lincah, selain daripada itu, sering mengalami depresi, baik yang datang dari dalam dirinya sendiri maupun dari lingkungannya.

Di negara-negara barat, kejadian kegemukan sangat tinggi, sehingga telah dianggap sebagai epidemi.  Sementara itu, akibat adanya pengaruh faktor lingkungan dan perubahan gaya hidup serta pola makan yang kebarat-baratan di negara sedang berkembang seperti Indonesia, terjadi pula peningkatan kejadian kegemukan yang drastic.

Di Indonesia sendiri, walaupun belum ada penelitian yang baku mengenai kegemukan, akan tetapi peningkatan kejadian kegemukan dapat dijumpai khususnya di kota-kota besar. Dari hasil penelitian epidemiologi di Koja, Jakarta Utara dalam periode sepuluh tahun (l982 dan 1992/93) menunjukkan adanya peningkatan angka berat badan (BB) lebih dan kegemukan (Indeks Massa Tubuh/ IMT e" 25) dari  4,2 menjadi 10,9 % pada pria dan dari 7,1 % menjadi 24,1 % pada wanita.

Angka persentase ini tampaknya hampir mendekati perkiraan BB lebih dan kegemukan pada populasi di Indonesia yaitu BB lebih untuk pria dan wanita 12,8 % dan 30 %, sedangkan obesitas pria 2,5 % dan wanita 5,9 %.

Dari hasil penelitian membuktikan bahwa kegemukan terutama pada lanjut usia (lansia) menimbulkan banyak masalah dan memperbesar risiko seseorang terserang penyakit degeneratif sebagaimana diuraikan di atas. Kegemukan juga merupakan penyebab kematian kedua setelah merokok yang harus dicegah.

Obesitas
Obesitas adalah BB sangat berlebih yang terutama disebabkan akumulasi lemak tubuh. Pada umumnya, para ahli sepakat bahwa IMT e" 30 dinyatakan sebagai obesitas, yaitu BB dalam kg dibagi pangkat dua tinggi badan (TB) dalam cm . Pada keadaan tertentu, IMT tidak dapat digunakan, misalnya pada lanjut usia, kehamilan, edema.

Jenis Obesitas
Berdasarkan Penyebaran Lemak, obesitas akan membahayakan kesehatan jika kelebihan lemak di dalam tubuh tersebar pada tubuh bahagian atas, seperti perut, dada, leher dan muka. Berdasarkan ini maka dapat digolongkan atas kegemukan tipe buah apel (sebahagian besar berupa sel lemak yang besar dan jenuh) dan tipe buah pir (sebahagian besar berupa sel lemak yang kecil dan tidak jenuh)

Pengukuran Obesitas
Selain dari pada pengukuran obesitas dengan memakai IMT, ada beberapa pengukuran yaitu : lingkar Pinggang (waist circumference) yang di ukur dengan lingkar yang melalui pusat, perbandingan lingkar pinggang dan panggul yang diukur lingkar pinggang maksimum.

Lingkar pinggang diukur melalui bokong, Perbandingan lingkar pinggang dan panggul merupakan salah satu ukuran yang menggambarkan distribusi lemak tubuh pada dinding perut dan jaringan di bawahnya yang dapat dipakai sebagai faktor risiko oenyakit degeneratif. Perbandingan ini meningkat masing-masing dengan pertambahan usia dan BB lebih maupun kombinasi. 

Menurut Seidell dkk (1987) bahwa rata-rata perbandingan lingkar pinggang dan panggul untuk pria dan wanita masing-masing 0,90 dan 0,77.
Selain daripada itu, pengukuran antropometri dapat dilakukan dengan mengukur tebal lipatan kulit sekitar otot lengan atas (triseps), bahu, dan paha.

Dampaknya
Beberapa studi menunjukkan sebagai berikut bahwa risiko yang paling rendah untuk penyakit jantung, DM, dan beberapa jenis kanker adalah mereka yang mempunyai nilai IMT 21-25, risiko meningkat sedikit jika nilai IMT 25-27,. risiko nyata jika IMT 27-30, risiko sangat menonjol jika IMT >30.

Pada umumnya, obesitas dapat memperberat penyakit dengan beberapa cara :  
Perubahan metabolisme : Akibat lemak yang meningkat, sel2 lemak membesar dan menghasilkan sejumlah zat2 kimia yang meningkatkan risiko untuk mendapat penyakit, seperti DM, hipertensi, batu empedu, dan beberapa jenis kanker.

Meningkatnya massa : meningkatnya BB menyebabkan gangguan struktur tubuh yang mengakibatkan kerusakan sel dan penyakit, termasuk osteoartritis dan sleep apnea.

Jenis sel lemak yang berbahaya : lemak yang terdistribusi pada daerah perut dan bahagian atas dari tubuh menyebabkan risiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lemak yang tersebar dalam bentuk buah pir disekitar paha dan panggul.

Risiko mendapat penyakit akibat obesitas yakni:

Penyakit jantung dan strok
Mereka dengan IMT paling sedikit 30 mempunyai 50-100% peningkatan risiko kematian dibandingkan mereka dengan IMT 20-25.  Obesitas tipe buah apel mempunyai risiko hampir 3 kali untuk menderita penyakit jantung dibandingkan dengan BB normal. Meningkatnya lemak pada daerah perut secara spesifik dihubungkan dengan kekakuan pembuluh darah aorta, yaitu pembuluh darah arteri utama yang memberikan darah ke organ-organ tubuh.

Tekanan darah tinggi
Hubungan antara obesitas dan hipertensi adalah kompleks dan mungkin menggambarkan interaksi faktor genetik, demografi dan biologik. Berbagai penelitian telah melaporkan bahwa penurunan BB bermanfaat untuk mengurangi tekanan darah.

Gagal jantung
Suatu penelitian tahun 2002 melaporkan bahwa obesitas mungkin bertanggung jawab terhadap 11% gagal jantung pada pria dan 14 % pada wanita. Mekanismenya belum jelas.

Gangguan lemak darah (Dislipidemia)
Efek obesitas pada kadar kolesterol adalah kompleks. Walaupun obesitas tidak mempunyai hubungan yang kuat dengan kadar kolesterol, tetapi  kadar trigliserida (TG) biasanya tinggi sedang kolesterol baik (HDL) cenderung menurun yang keduanya menyebabkan penyakit jantung.

Resistensi insulin dan DM tipe2
Kebanyakan penderita DM tipe 2 adalah obesitas dan pada kenyataannya  memberikan kesan yang kuat bahwa penurunan BB dapat menjadi kunci di dalam mengontrol terhadap DM tipe 2, yang mempunyai kelainan berupa ketidakmampuan menggunakan insulin di dalam metabolisme glukosa.

Keadaan ini sering disebut dengan resistensi insulin dan juga dihubungkan dengan hipertensi dan kelainan pembekuan darah. Walaupun mekanisme yang tepat hubungan antara obesitas dan DM tipe 2 sama sekali belum jelas, tetapi sel2 lemak dapat melepaskan zat2 kimia tertentu yang menghambat kepekaan tubuh terhadap insulin.

Sindroma metabolik (sindroma X)
Terdiri dari obesitas yang ditandai dengan penumpukan lemak pada daerah perut, gangguan kolesterol, hipertensi, dan resistensi insulin. Tampaknya faktor genetik berperanan, walaupun obesitas dan makan yang cepat memegang peranan penting di dalam perkembangan sindroma ini. Sindroma metabolik secara signifikan dihubungkan dengan penyakit jantung dan angka kematian yang lebih tinggi.

Kanker
Obesitas dihubungkan dengan jenis kanker tertentu, dan beberapa ahli percaya bahwa kontrol BB yang efektif bagi anak2 dan dewasa dapat mengurangi kejadian kanker 30-40 %. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker dalam hubungannya dengan kadar hormon yang tinggi yang disebut growth factor, yang mana dapat merangsang pertumbuhan sel yang menyebabkan kanker.

Tatalaksana
Penyakit Yang Sering Timbul Akibat Kegemukan Menurut National Heart Lung and Blood Institute (NHLBI)